MEDIA
MASSA SEBAGAI AGEN SOSIALISASI
Sifat-sifat Sosialisasi terhadap Individu dan Masyarakat
Sifat-sifat Sosialisasi terhadap Individu dan Masyarakat
Sosialisasi
Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat. Sejumlah sosiolog menyebut sosialisasi sebagai teori mengenai peranan (role theory). Karena dalam proses sosialisasi diajarkan peran-peran yang harus dijalankan oleh individu.Daftar isi
Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat. Sejumlah sosiolog menyebut sosialisasi sebagai teori mengenai peranan (role theory). Karena dalam proses sosialisasi diajarkan peran-peran yang harus dijalankan oleh individu.Daftar isi
Menurut
Charles H. Cooley
Cooley lebih menekankan peranan
interaksi dalam teorinya. Menurut dia, Konsep Diri (self concept) seseorang berkembang melalui interaksinya dengan
orang lain. Sesuatu yang kemudian disebut looking-glass self terbentuk melalui
tiga tahapan sebagai berikut.
1. Kita
membayangkan bagaimana kita di mata orang lain.
Seorang anak merasa dirinya
sebagai anak yang paling hebat dan yang paling pintar karena sang anak memiliki
prestasi di kelas dan selalu menang di berbagai lomba.
2. Kita
membayangkan bagaimana orang lain menilai kita.
Dengan pandangan bahwa si anak
adalah anak yang hebat, sang anak membayangkan pandangan orang lain
terhadapnya. Ia merasa orang lain selalu memuji dia, selalu percaya pada
tindakannya.
Perasaan ini bisa muncul dari
perlakuan orang terhadap dirinya. MIsalnya, gurunya selalu mengikutsertakan dirinya
dalam berbagai lomba atau orang tuanya selalu memamerkannya kepada orang lain.
Ingatlah bahwa pandangan ini belum tentu benar. Sang anak mungkin merasa
dirinya hebat padahal bila dibandingkan dengan orang lain, ia tidak ada
apa-apanya. Perasaan hebat ini bisa jadi menurun kalau sang anak memperoleh
informasi dari orang lain bahwa ada anak yang lebih hebat dari dia
3.
Bagaimana perasaan kita sebagai akibat dari penilaian tersebut.
Dengan adanya penilaian bahwa
sang anak adalah anak yang hebat, timbul perasaan bangga dan penuh percaya diri
.
Ketiga tahapan di atas
berkaitan erat dengan teori labeling, dimana seseorang akan berusaha memainkan
peran sosial sesuai dengan apa penilaian orang terhadapnya. Jika seorang anak
dicap "nakal", maka ada kemungkinan ia akan memainkan peran sebagai
"anak nakal" sesuai dengan penilaian orang terhadapnya, walaupun
penilaian itu belum tentu kebenarannya.
Media
Massa Sebagai Agen Sosialisasi
Agen sosialisasi adalah pihak-pihak yang
melaksanakan atau melakukan sosialisasi. Ada empat agen sosialisasi yang utama,
yaitu keluarga, kelompok bermain, media massa, dan lembaga pendidikan sekolah,
jadi Media massa juga merupakan salah satu agen sosialisasi yang paling
berpengaruh
Pesan-pesan yang disampaikan agen sosialisasi berlainan dan tidak selamanya sejalan satu sama lain. Apa ayng diajarkan keluarga mungkin saja berbeda dan bisa jadi bertentangan dengan apa yang diajarkan oleh agen sosialisasi lain. MIsalnya, di sekolah anak-anak diajarkan untuk tidak merokok, meminum minman keras dan menggunakan obat-obatan terlarang (narkoba), tetapi mereka dengan leluasa mempelajarinya dari teman-teman sebaya atau media massa.
Media massa
Pesan-pesan yang disampaikan agen sosialisasi berlainan dan tidak selamanya sejalan satu sama lain. Apa ayng diajarkan keluarga mungkin saja berbeda dan bisa jadi bertentangan dengan apa yang diajarkan oleh agen sosialisasi lain. MIsalnya, di sekolah anak-anak diajarkan untuk tidak merokok, meminum minman keras dan menggunakan obat-obatan terlarang (narkoba), tetapi mereka dengan leluasa mempelajarinya dari teman-teman sebaya atau media massa.
Media massa
Yang termasuk kelompok media massa di
sini adalah media cetak (surat kabar, majalah, tabloid), media elektronik
(radio, televisi, video, film). Besarnya pengaruh media sangat tergantung pada
kualitas dan frekuensi pesan yang disampaikan.
Contoh:
1. Penayangan acara SmackDown! di televisi diyakini telah menyebabkan penyimpangan perilaku anak-anak dalam beberapa kasus.
1. Penayangan acara SmackDown! di televisi diyakini telah menyebabkan penyimpangan perilaku anak-anak dalam beberapa kasus.
2. Iklan produk-produk tertentu telah
meningkatkan pola konsumsi atau bahkan gaya hidup masyarakat pada umumnya.
Proses sosialisasi akan berjalan lancar
apabila pesan-pesan yang disampaikan oleh agen-agen sosialisasi itu tidak
bertentangan atau selayaknya saling mendukung satu sama lain. Akan tetapi, di
masyarakat, sosialisasi dijalani oleh individu dalam situasi konflik pribadi
karena dikacaukan oleh agen sosialisasi yang berlainan.
Sifat-sifat
sosialisasi
Adapun yang dimaksud dengan sosialisasi
itu: merupakan label yang diberikan untuk se4suatu yang kompleks dan jangka
panjang dan multidimensional terhadap perubahan komunikasi antara seseorang
dengan pelbagai agen dari masyarakat yang tujuannya untuk menyiapkan pribadi
agar bisa hidup dalam satu lingkungan sosial budaya.
Dari perspektif individu, maka
sosialisasi membantu kita untuk berkomunikasi, berpikir, memecahkan masalah
dengan teknik yang pas bagi masyarakat, dan secara umum dapat membuat kita
beradaptasi secara unik dengan lingkungan pribadi kita. Dengan memahami
pandangan tentang masyarakat maka sosialisasi dapat membawa anggotanya ke dalam
suatu proses penyesuaian dengan aturan sosial yang ada maupun aturan yang akan
diramalkan datang kemudian.
Sosialisasi terhadap individu
Sosialisasi terhadap individu
Antropologi
Dalam antropologi, sosialisasi diterangkan sebagai awal proses bagaimana seorang anggota baru dari suatu masyarakat mengambil kemudian menggunakan aspek-aspek lain di luar kebudayaan dan diinterdalisasikan bagi dirinya dalam kebudayaan atau disebut term enkulturasi (enculturation). Proses internalisasi melalui pemindahan aspek-aspek baru itu tidak hanya dalam adat dan tradisi kebudayaan yang lain namun juga dalam bahasa, pemakaian artefak seni, legenda, mitos, kepercayaan, maupun lagu-lagu rakyat. Jika orang mengganti seluruh aspek dari kebudayaan lain ke dalam dirinya hal itu disebut dengan asimilasi.
Dalam antropologi, sosialisasi diterangkan sebagai awal proses bagaimana seorang anggota baru dari suatu masyarakat mengambil kemudian menggunakan aspek-aspek lain di luar kebudayaan dan diinterdalisasikan bagi dirinya dalam kebudayaan atau disebut term enkulturasi (enculturation). Proses internalisasi melalui pemindahan aspek-aspek baru itu tidak hanya dalam adat dan tradisi kebudayaan yang lain namun juga dalam bahasa, pemakaian artefak seni, legenda, mitos, kepercayaan, maupun lagu-lagu rakyat. Jika orang mengganti seluruh aspek dari kebudayaan lain ke dalam dirinya hal itu disebut dengan asimilasi.
Menurut Soekanto (1989) asimilasi
menghasilkan unsur kebudayaan baru yang timbul sebagai akibat pergaulan
orang-orang dari kelompok-kelompok yang berlainan. Unsur-unsur kebudayaan baru
tersebut berbeda dengan kedua kebudayaan yang bertemu.
Bagaimana hubungannya dengan media masssa?
sedangkan media massa dapat berperan dalam mendorong mempercepat penggantian
norma-norma serta tata nilai melalui pencampuran dua unsur kebudayaan atau
lebih membentuk suatu unsur yang baru sama sekali dari kebudayaan itu.
Psikologi
Psikologi cenderung memandang sosialisasi sebagai proses seseorang mempelajari, menerima sesuatu pengaruh stimulus dari luar karena melalui proses semacam ini seseorang mengontrol keinginan atau bawaan dasarnya ke arah yang lebih baik sehingga tidak besifat merusak. Paradigma teroitis dari Freud tersebut dapat diterapkan dalam segala bidang termasuk menjelaskan bagaimana hubungan antara pesan-pesan media dengan sikap seseorang.
Media massa sangat berperan dalam sosialisasi pesan-pesannya untuk mendorong dan membangkitkan unsur Id yang dimiliki oleh audien, yaitu membangkitkan kepuasan yang rendah, selera hewani secara berlebihan dari manusia, misalnya mendorong nafsu makan dan sebagainya.
Selain itu media juga dapat mempengaruhi kesadaran manusia melalui penerimaan pesan-pesan melalui unsur ego. Orang belajar mengetahui sesuatu demi peningkatan pengetahuannya, pandangan dan pendapatannya serta keyakinannya secara intelektual artinya membangkitkan keingintahuan. Pada tingkat superego, media diharapkan mengendalikan dirinya, mengatur dirinya, menata kembali nilai dan norma demi manusia sendiri.
Psikologi
Psikologi cenderung memandang sosialisasi sebagai proses seseorang mempelajari, menerima sesuatu pengaruh stimulus dari luar karena melalui proses semacam ini seseorang mengontrol keinginan atau bawaan dasarnya ke arah yang lebih baik sehingga tidak besifat merusak. Paradigma teroitis dari Freud tersebut dapat diterapkan dalam segala bidang termasuk menjelaskan bagaimana hubungan antara pesan-pesan media dengan sikap seseorang.
Media massa sangat berperan dalam sosialisasi pesan-pesannya untuk mendorong dan membangkitkan unsur Id yang dimiliki oleh audien, yaitu membangkitkan kepuasan yang rendah, selera hewani secara berlebihan dari manusia, misalnya mendorong nafsu makan dan sebagainya.
Selain itu media juga dapat mempengaruhi kesadaran manusia melalui penerimaan pesan-pesan melalui unsur ego. Orang belajar mengetahui sesuatu demi peningkatan pengetahuannya, pandangan dan pendapatannya serta keyakinannya secara intelektual artinya membangkitkan keingintahuan. Pada tingkat superego, media diharapkan mengendalikan dirinya, mengatur dirinya, menata kembali nilai dan norma demi manusia sendiri.
Sosiologi
Menurut sudut pandang ilmu sosiologi, satu merupakan langkah pengetahuan mereka tentang apa yang mereka butuhkan karena menjadi anggota suatu kelompok misalnya keluarga. Kedua, memberikan bagi setiap individu untuk memahami jenis-jenis kelompok yang membentuk suatu masyarakat. Meskipun tidak pernah menjadi anggota secara langsung harapan terhadap kelompok ini, misalnya harapan orang terhadap pelayanan pemerintah, rumah sakit, asuransi, tim sepakbola PSSI, polisi dan lain-lain.
Jadi, melalui keikutsertaan seseorang
dalam suatu kelompok baik m\bersifat membership ataukah reference member
ataupun partisipan namun kelompok-kelompok itu dapat berperan sebagai
sosialisasi nilai, dalam hal ini termasuk media massa.
Sosialisasi bagi Masyarakat
Sosialisasi dapat dikatakan sebagai
usaha suatu masyarakat (kumpulan individu) untuk melanjutkan sistemnya menjadi
lebih stabil. Perjuangan itu terjadi secara konstant dari anggotanya semenjak lahir
sampai kematiannya demi kelangsungan sistem secara kontinyu. Hal ini
memungkinkan terjadi karena dasar dari organisasi sosial dan kebudayaan secara
umum ditansmisikan melalui proses sosial